Ini adalah pertanyaan yang sangat sering
kita jumpai jika kita membaca Perjanjian Lama bukan hanya pada kalangan orang
terpelajar, melainkan juga dapat kita jumpai pada kalangan umum yang tidak
terpelajar. Bagi mereka yang telah lama membaca Alkitab Perjanjian Lama, apakah
pernah mempertanyaan hal ini? Karena pada faktanya banyak orang yang meragukan
relevansi Alkitab Perjanjian Lama, sehingga lebih suka membaca Perjanjian Baru
daripada membaca Perjanjian Lama. Fenomena ini juga kita temukan bukan hanya
dikalangan orang non-Kristen, melainkan juga dari kalangan orang Kristen. Jadi,
apakah benar bahwa Alkitab Perjanjian Lama yang telah kita baca selama ini
tidak relevan? Marilah kita membahasnya bersama-sama.
Hukum Taurat masih relevan hingga saat ini,
dari pengertian yang ada di atas kita juga sebagai orang-prang percaya juga ada
di dalam perjanjian baru yang diadakan oleh Allah lewat penggenapan yang
dilakukan dalam Yesus Kristus. Hukum taurat telah digenapi oleh Yesus, namun
bukan berarti hukum taurat tidak relevan lagi untu masa kini. Walaupun dalam
prakteknya terkait tentang hal mempersembahkan korban dan hal-hal semacam itu
sudah tidak dilakukan lagi karena itu semua adalah gambaran dari yang akan
datang (keselamatan dalam Yesus Kristus), namun makna yang terkandung di
dalamnya terus dan teap relevan dalam setiap zaman bahkan sampai detik ini.
Yesus Kristen sendiri mengajarkan dua
hukum yang terutama dalam Hukum Taurat yang harus diaplikasikan dalam kehidupan
orang-orang percaya dalam perjanjian yang baru, yaitu: kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dengan segenap akal budimu dan
dengan segenap kekuatanmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi
dirimu sendiri.
Demikianlah yang dapat kita simpulkan
bahwa Hukum Taurat masih relevan hingga kini. Terlebih lagi bagi kita orang
Kristen yang selalu mengikuti setiap ajaran yang Tuhan Yesus ajarkan.
0 Komentar