JAWABAN ATAS LOGIKA YANG KELIRU ZAKIR NAIK

            Ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh orang Muslim terhadap orang Kristen. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dilatarbelakangi oleh banyak maksud, salah satunya dengan maksud ialah untuk menggoyahkan iman Kristen kepada Yesus Kristus, namun ada juga yang hanya sekedar ingin tahu atau juga akibat kebingungan atas ajaran yang diajarkan di Alkitab. Jadi, dapat disimpulkan secara sederhana bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul karena adanya kekeliruan pada logika berfikir. Jawaban atas logika yang keliru tersebut didasari oleh kurangnya pemahaman yang benar atas ajaran Kekristenan.

            Salah satu pertanyaan yang sangat sering dipertanyakan ialah “Jika Yesus adalah Tuhan, tolong tunjukkan, dimana ayat di dalam Alkitab yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, dan yang mengatakan sembahlah Yesus?” Pertanyaan ini tepatnya sering kita dengar dari seorang tokoh Muslim yang terkenal, yaitu pak Zakir Naik. Pertanyaan tersebut terus dilontarkan oleh beliau kepada orang-orang Kristen untuk menggoyahkan iman Kristen, maka beliu mengatakan akan menjadi Kristen pada saat itu juga, jika ada yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Pertanyaan seperti ini merupakan pertanyaan yang klasik, sudah muncul pada abad-abad pertama sebelum agama Muslim ada. Orang-orang demikian dapat dikatakan sebagai orang-orang yang “rendahan”, karena iman yang mereka pegang, dipertaruhkan hanya karena sebuah jawaban. Jadi, atas pertanyaan yang demikian, marilah lihat penjelasan yang sederhana dan yang akan menyentuh logika berfikir kita.

            Dapat dijelaskan secara eksplisit, memang tidak ada catatan tertulis di dalam Alkitab, namun hal tersebut ini tidak menutup kemungkinan bahwa Yesus Kristus Adalah Tuhan. Jika melihat secara implisit maka akan terlihat dengan jelas bahwa ada banyak sekali ayat-ayat yang menyatakan bahwa Yesus Kristus Adalah Tuhan, dan sembahlah Dia dengan takut dan gentar.

            Marilah kita pahami bersama-sama secara sederhana bahwa Yesus Adalah Tuhan agar logika kita tidak keliru. Pemahaman yang paling mudah dimengerti oleh orang-orang Non-Kristen, yaitu melalui pernyataan Bahwa “Yesus Adalah Anak Allah”. Kata ini sangatlah tidak asing jika diucapkan dikalangan orang Kristen yang percaya kepada Yesus, namun berbeda bagi orang-orang Non-Kristen yang tidak mengenal Yesus dan yang tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru S’lamat. Saat pernyataan ini diucapkan, maka orang-orang seperti demikian akan langsung memberi renpons dan menyimpulkan bahwa orang Kristen percaya kepada Tuhan yang beranak, dan diperanakkan. Ini merupakan pola pikir yang keliru dari orang-orang yang Non-Kristen, jika mengatakan bahwa orang Kristen percaya bahwa Tuhan beranak dan diperanakkan. Kanyataannya yang sebenar ialah bahwa orang Kristen tidak menyembah Allah yang diperanakkan dan diperanakkan, melainkan menyembah Allah yang Esa.

            Kata “Anak Allah” merupakan kata yang mengandung arti majemuk, pengertian ini sama dengan makna kata “Anak Tangga”. Kata “Anak Tangga” tidak diartikan bahwa Tangga menikah lalu mempunyai anak. Kata “Anak Allah” juga tidak menunjuk bahwa Allah menikah lalu mempunyai anak. Demikian halnya dengan kata “anak buah” dan kata “anak kunci”. Kata “Anak Allah” sama dengan Allah yang menjadi manusia (Yoh.1:14) atau Allah yang berwujud manusia. Hal ini sama seperti yang dialami oleh Abraham pada saat TUHAN menampakkan diri dalam wujud manusia (Kej.18:1). Kata “menampakkan diri” berarti bahwa Allah benar-benar tampak kepada Abraham dalam wujud manusia. Saat Abraham melihat TUHAN, Abraham malah justru melihat tiga orang (Kej.18:2). Setelah Abraham melihat, Abraham langsung sujud menyembahNya. Ternyata dua orang yang lain, ialah malaikat TUHAN. Di sinilah Iman Abraham dibuktikan bahwa Abraham percaya kepada Allah dapat menunjukkan diriNya dalam wujud manusia.

            Mengenai Allah yang menjadi manusia, dalam diri Yesus, Matius 16:13-17 menyatakan bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Pernyataan ini dilontarkan langsung oleh Simon Bin Yunus, seorang dari keduabelas murid Yesus. Dasar pernyataan Simon ialah berasal dari Allah sendiri, yang menyatakannya kepada Simon Bin Yunus.

            Pada, masa sekarang kalau ada orang muncul dengan menyatakan bahwa dirinya adalah allah, apakah anda langsung percaya? Demikian, juga dengan Yesus, walau tidak secara langsung menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan, tidak menutup kemungkinan bahwa diriNya adalah Tuhan. Inilah yang dipercayai oleh murid-muridNya dan inilah jugalah peryataan yang sebenarnya yang diinginkan oleh Yesus, yaitu percaya kepada diriNya dalam iman sebagai Tuhan dan Juru S’lamat. Iman tersebut tumbuh bukan hanya berdasarkan pernyataan Yesus, namun juga berdasarkan pengenalan secara pribadi terhadap dirinya.  Jika, kita yang pada saat anda membaca Alkitab lalu berfikir demikian, itulah baru disebut dengan logika yang benar dalam berfikir.


Posting Komentar

0 Komentar