GEMBALA SEBAGAI PEMIMPIN GEREJA DAN VISI KRISTUS

 


            Pertama-tama kita harus memahami terlebih apa yang dimaksud dengan “Gembala.” Gembala yang dimaksud dalam hal ini adalah seseorang yang dianggap sebagai pemimpin majelis jemaat atau seorang pemimpin gereja. Penyebutan ini juga menunjuk pada petugas gereja yang tercakup di dalamnya bishop, ephorus, pendeta penginjil, diaken, penatua, dan penyebutan lainnya yang termasuk pemimpin dalam gereja kita. Gembala sendiri mengambil pengaruh yang kuat dalam petumbuhan gereja. Jika terdapat sebuah gereja yang sedang bertumbuh atau berkembang, maka disitu akan dapat kita temukan seorang pemimpin yang memiliki visi. Pemahaman ini sesuai dengan perkataan George Carey, seorang Uskup Agung Gereja Anglikan Canterbury, Inggris yang pernah berkata bahwa,

Gereja mati bila pemimpin mati. Gereja mati mulai dari atas ke bawah. Tunjukkan padaku sebuah gereja yang sedang berkembang, maka Saudara akan memperlihatkan kepadaku pemimpin yang mempunyai visi. Pemimpinlah yang membuat pertumbuhan itu. Di mana kita mempunyai pemimpin yang rohaniah, yang berdoa … di situlah kita mempunyai pertumbuhan yang baik.”[1]

            Setiap pemimpin gereja, dipanggil atau diberi mandat oleh Yesus secara langsung untuk memimpin domba-Nya (jemaat). Sehingga, setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin gereja hendaklah memancarkan kehadiran Yesus dalam dirinya. Dalam hal ini setiap pemimpian gereja atau gembala telah mengambil visi khusus yaitu visi Kristus. Kristus sendiri datang ke dalam dunia untuk memnyelamatkan setiap manusia yang berdosa, dengan mengorbankan diri-Nya untuk mejadi tebusan bagi dosa-dosa manusia. Visi inilah yang harus kita kabarkan atau beritakan kepada setiap orang dalam setiap zaman. Pada zaman sekarang ini, setiap gembala sebagai pemimpun gereja harus dapat meneruskan visi ini kepada jemaat dengan menghidupinya. Sekarang yang menjadi pertanyaan apakah jemaat merasakan kehadiran Yesus ditengah-tengah mereka melalui kepemimpinana Gembala? Bagi seorang gembala, ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dicapai. Oleh sebab itu, gembala harus benar-benar bergantung kepada pimpinan Roh Kudus dalam kehidupannya. Ini adalah jaminan yang luar biasa dari Allah, karena hanya Roh Kudus sajalah yang dapat memampukan setiap gembala untuk dapat mewujudkan visi tersebut. Gembala yang baik adalah gembala yang memberikan jemaat “makanan” yang sehat sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan sesuai dengan selera atau kesukaan mereka. Dengan demikian, gembala telah bertindak dengan benar dalam mewujudkan visi Kristus.



[1] Huffman, John A., Sermon, Newport Beach 1992, hlm. 2

Posting Komentar

0 Komentar