Untuk mengetahui siapa yang dijanjikan oleh Allah melalui Musa, maka kita harus terlebih dahulu apa sebenarnya isi janji tersebut secara detail. Marilah kita melihat detail kata-demi kata Ulangan 18:18. Pada ayat 17, kita melihat bahwa apa yang dikatakan “mereka/umat Israel itu baik”. Ini merupakan konteks ayat terdekat, umat Israel tersebut berkata bahwa “mereka menolak mendengar suara Tuhan secara langsung, ataupun juga menolak untuk melihat Tuhan yang datang dalam api karena alasan takut mati. Mereka mau TUHAN berbicara melalui Musa atau orang yang diutus TUHAN. Jadi, karena umat Israel menolak untuk melihat TUHAN dan juga karena Musa telah tua sehingga harus ada penggantinya, maka TUHAN menjanjikan akan datangnya seorang nabi (utusan) yang seperti Musa kepada Israel bukan kepada bangsa lain. Inilah isi janji Allah melalui Musa kepada bangsa Israel, yang pertama adalah bahwa “Seorang nabi akan dibangkitkan bagi mereka (umat Israel). Umat Israel disini sedang dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, yaitu sedang berada di padang gurun. Jadi, yang keluar dari Mesir disini semuanya adalah bangsa Israel, tidak ada bangsa lain, atau bangsa arab bahkan di Mesir pun tidak ada di Mesir. Fakta yang kita temukan sampai hari ini adalah bahwa Muhammad sebagai nabi, tidak pernah memberitakan ajaran kepada bangsa Israel, bahkan kitab Al-quran tidak ditulis dalam bahasa Ibrani, bahasanya Ismael pada saat itu, sebagaimana Musa menulis kitabnya dalam bahasa Ibrani. Jadi, inilah faktanya bahwa sampai hari ini Nabi Muhammad tidak pernah memberitakan ajarannya baik kepada bangsa Israel, umat Israel, atau negara Israel, sama sekali tidak ada datanya. Yang kedua adalah bahwa “dari antara saudara mereka”, marilah kita simak ini baik-baik. Siapakah saudara mereka yang dimaksudkan pada ayat ini? Jawabannya adalah keduabelas suku Israel. Saudara ini menunjuk kepada saudara sedarah (bnd. Ul. 17:15).
Jika
mau menarik kepada Yakub, maka saudara sedarahnya adalah Esau, tetapi pada
konteks ini tidak ada suku Esau sebab Esau bukanlah Israel. Jadi, jika mau
menarik kepada Yakub, tentu jawabannya adalah Esau karena mereka bersaudara.
Selanjutnya, jika ada yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan “dari antara
saudara mereka” adalah Ismael, maka perlu dipertimbangkan lagi karena di dalam
Alkitab Ismail dan keturunannya selalu memiliki makna negatif dalam berhubungan
dengan Israel. Dalam Mazmur 120:1-17, yaitu keturunan Ismail yaitu Kedar
disebutkan sebagai bangsa yang mulutnya tidak dapat dipercaya, hatinya jahat,
bahkan dikatakan bahwa mereka adalah bangsa yang suka berperang, tidak suka
perdamaian. Selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa dalam Alkitab,
Ismael bukanlah pewaris janji Allah kepada Abraham tetapi Ishak dan
keturunannyalah. Memang benar bahwa Ismael juga diberkati Tuhan tetapi berkat
yang diberikan kepada Ismael bukanlah berkat perjanjian melainkan berkat
belaskasihan, bahkan jika melihat sejarah bahwa Ismail diberkati TUHAN melalui
keturunan Ishak atau bangsa Israel. Jadi, yang dimaksud oleh “dari antara
saudara mereka” ini adalah keduabelas suku Israel. Dari antara duabelas suku
inilah akan diangkat oleh TUHAN seorang nabi, itulah yang dimaksud oleh TUHAN. Yesus
Kristus sebagai orang Yahudi adalah keturuan Yehuda, salah satu saudara dari
keduabelas suku Israel. Inilah sosok yang dijanjikan oleh Tuhan melalui Musa
kepada bangsa Israel. Mari, kita menyakininya.
0 Komentar