1.
Allah
menunjukkan kasih-Nya akan dunia ini
Pernahkan kamu membanyangkan betapa besarnya dunia ini, yang dimana
seluruh manusia tinggal hidup bersama. Ternyata jika kita belajar tentang
sains, dunia atau bumi hanyalah salah satu planet dari begitu banyaknya planet
yang terdapat di alam semesta sana. Pernahkah kalian berfikir bahwa siapakah
yang menciptakan semuanya itu? Ya, pasti yang menciptakannya adalah sesuatu
yang jauh lebih besar dari semuanya itu, jika bukan demikian maka tidak dapat
dikatakan bahwa sesuatu itu adalah penciptanya atau pembuatnya. Pencipta pastilah
berkuasa atas ciptaanya. Contohnya jika kita melihat seorang pengrajin meja dan
bangku, yang dengan usahanya dapat membuat meja dan kursi. Pengrajin tersebut
pastilah memiliki hak dan kuasa membuat seperti apa ciptaanya tersebut.
Sebagai orang percaya kita percaya bahwa semua yang
ada di dunia ini, bukan hanya yang di dunia, bahkan diseluruh alam semesta ini
adalah diciptakan oleh Allah. Allah adalah pencipta yang lebih besar dan berhak
atas ciptaanya. Hal yang sama adalah bahwa Allah sangatlah mengasihi semua hal
yang telah Ia ciptakan, termasuk dunia ini yang di dalamnya terdapat manusia. Manusia
yang adalah ciptaan yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Allah
sebagai pencipta menunjukkan dirinya melalui kemahakuasaan-Nya memelihar alam
semesta. Dalam hal inilah Allah yang Mahakasih menunjukkan kasihnya yang begitu
besar. Kata “besar” sendiri memberikan bahwa kepada kita bahwa kasih Allah
melebihi segala yang telah diciptakan-Nya, jika tidak demikian maka kasihnya
tersebut tidak akan mampu menandingi kebesaran ciptaannya.
1.
melimpahkan kasih-Nya.
Penjabaran:
Besarnya kasih Allah
akan dunia ini (Yohanes 3:16)
Allah dalam keberadaanya, telah menciptakan Alam semesta
bumi beserta isinya. Takkan ada sesuatu pun yang lepas dari pandanga-Nya
sebagai pencipta. Buktinya terlihat dari tindakan pemeliharaan Allah kepada
setiap ciptaan-Nya. Dari semua ciptaan tersebut, manusialah yang mendapat
perhatian yang lebih dari Allah. Dalam Kejadian 1:26, dikatakan bahwa manusia
diciptakan serupa dan segambar dengan Allah, dengan demikian ini adalah salah
satu bukti dari sekian banyak bukti bahwa Allah sangatlah mengasihi manusia.
Namun, dalam perjalanan kehidupan manusia, manusia telah jatuh dalam dosa dan
kehilangan kemuliaan Allah. Kata “kehilangan” mengartikan bahwa gambar dan rupa
Allah yang ada sejak semula telah rusak, sehingga manusia memerlukan kembali
kasih Allah untuk mengembalikan hal tersebut. Dalam Yohanes 3:16, inilah Allah
membuktikan kasihnya yang bergitu besar terhadap manusia yang telah kehilangan
kemuliaan Allah. Kasih tersebut ditunjukkan dengan mengaruniakan Anak-Nya yang
tunggal sebagai jalan untuk mengembalikan gambar dan rupa yang telah rusak
tersebut. Dengan demikian tidak perlu dipertanyakan lagi, bahwa manusia memang
benar-benar membutuhkan kasih Allah. Anak Allah yang telah dikaruniakan kepada
manusia menunjukkan dengan jelas bahwa betapa besarnya kasih Allah kepada
manusia.
Dalam hal apa sajakah manusia
menikmati kasih Allah yang begitu besar tersebut?
a. Dalam kemampuan
berpikir
Manusia adalah makhluk yang memiliki akhlak dan
kemampuan berpikir. Dapat menimbang yang baik dan yang jahat. Semua hal
tersebut Allahlah yang memberi kepada manusia kemampuan
berpikir yang Ia miliki supaya manusia melalui pikirannya dapat mengambil
keputusan yang membahagiakan Allah dan dirinya. Namun kemampuan yang dimiliki
ini sangatlah terbatas, sehingga jika manusia dapat berfikir tentang Allah,
maka itu adalah hikmat yang dari pada Allah.
Itulah sebabnya Allah memberikan kemampuan berfikir bagi manusia,
dengan tujuan untuk dapat mengerti tindakan Allah dalam kasihnya yang bergitu
besar. Kasih ini seberanya telah ditunjukkan melalui berbagai penyataan
diri-Nya kepada umat-Nya, bukan hanya pada saat ini melainkan juga dalam
berbagai zaman dan waktu. Allah tidak memaksakan kepada manusia untuk mengerti
Oleh sebab itulah Allah memberikan kepada manusia kemampuan berfikir untuk
dapat menimbang dan menguji bahwa tidak ada kasih yang di dunia ini besarnya
jika dibandingkan dengan kasih Allah.
Manusia yang tidak menggunakan kemampuan berfikir yang
diberikan Allah atau tidak menggukan hikmat Allah, maka akan dapat salah
mengerti tentang Allah. Contohnya jika Allah menyatakan murkanya kepada bangsa
yang tegar tengkuk dan tidak mau bertobat, apakah hal itu membuktikan bahwa
Allah tidak memiliki kasih? Jika pada hari-hari ini juga kita mengalami
masa-mas sulit yang sepertinya tidak ada jalan keluar, apakah membuktikan Allah
juga tidak memiliki Kasih? Dengan demikianlah, manusia diberikan kemampuan
berfikir untuk dapat memikirkan secara benar-benar tentang Allah, bagaimana
Allah itu menyatakan kasih-Nya melalui keadilan-Nya. Oleh sebab itulah Allah
menuntut kita berfikir bukan dengan sudut pandang manusia atau sudut pandang
dunia ini, karena kemampuan kita dapat berfikir ditentukan bagaimana sudut
pandang kita. Maka Allah memberikan kepada kita Firman-Nya, sebagai bukti sudut
pandang Allah. Firman inilah yang perlu kita pelajari agar sudut pandang kita
dapat sama dengan sudut pandang Allah.
b. Kemampuan membuktikan kasih itu sendiri
Allah benar-benar mengenal
dan mengasihi kita sebagai umat-Nya. Kasih yang Allah sendiri buktikan tidaklah
berubah-ubah. Ada banyak orang yang menderita karena tidak memahami dengan
benar bagaimana konsep kasih karunia Allah. Ada orang yang berusaha mendapatkan
kasih Allah, dan ada juga orang yang berusaha memandang dirinya tidak layak
menerima kasih Allah. Sebagai umat Allah yang telah menikmati sendiri bagaimana
kasih Allah tersebut, Allah ingin kita sebagai umat-Nya membuktikan kasih
tersebut kepada semua orang yang ada disekitar kita. Bukan sekedar formalitas,
atau sebagai unjuk pamer kepada untuk menandakan sebagai orang percaya. Oleh
sebab itu, Allah memberikan kepada ita suatu kemampuan untuk membuktikan kasih
itu sendiri. Yesus dalam Alkitab telah memberikan terladan yang sangat baik
tentang bagaimana cara membuktikan kasih itu kepada sesama. Kasih Allah
mengalir melalui salib Kristus sepaya manusia dapat masuk kembali ke dalam
hubungan yang dimaksudkan Allah dan supaya ia dalam masuk ke dalam kehidupan
seseorang untuk memberikan kepada orang itu setiap sifat-sifat keilahian Allah,
yaitu mulai dari kesucian, kebajikan, kebenaran, iman, tanggung jawab moral,
kasih, pengampunan, dan belas kasihan. Dalam semua inilah Allah memberikan
kepada kita suatu kemampuan untuk melakukannya. Dengan demikian kita
mencerminkan kasih Allah yang besar tersebut.
Penekanan:
Jadilah sebagai orang muda yang selalu menampilkan
kasih Allah dalam kehidupan muda lewat setiap tindakan. Jangan takut dan ragu,
karena Allah sendiri akan memberikan kemampuan kepada kita. Kemampuan ini akan
terlihat jika kita terlebih dahulu berniat untuk sungguh-sungguh melakukan.
0 Komentar