Nats : Yakobus 2:26
Tema : Buktikan iman melalui perbuatan
Pendahuluan : Bagaimana orang lain mengenal kita sebagai
orang yang percaya kepada Yesus Kristus? Apakah dari KTP, surat baptis,
surat sidi, ataukah surat keanggotaan gereja? Semua identitas
tersebut tidak menjamin sebagai
orang yang percaya kepada Kristus bila perbuatan baik tidak tercermin dalam
kehidupan kita.
Kalimat Penghubung : Benar bahwa KTP, surat baptis, surat sidi, atau
surat
lainnya tidak menjamin
identitas hidup sebagai orang percaya kepada Yesus. Sama halnya jika
iman tidak disertai dengan perbuatan, tidak dapat membuktikan identitas kita
sebagai orang percaya.
Arah : Seperti apakah bukti iman
melalui perbuatan menurut Yakobus 2:26?
Kalimat Tema: Adapun kebenaran
mengenai bukti iman melalui perbuatan menurut Yakobus 2:26 adalah:
Garis besar:
-
Iman selaras dengan perbuatan
Ayat 26, “Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.”
·
(Yunani
: ÏŽsper gάr to sÏŽma cwriÏ‚ pneumatoÏ‚ nekrónÎstin = “seperti
sebab tubuh tanpa roh (Yunani
: pneumatos → pneumatos) mati, adalah demikian juga iman tanpa perbuatan-perbuatan mati”.).
·
Terjemahan
bebas, “Sebab seperti tubuh itu mati jika tanpa roh, demikian juga halnya
dengan iman menjadi iman yang mati jika tidak menghasilkan
perbuatan-perbuatan.”
Yakobus menggunakan bentuk kiasan
metafora (“Sebab seperti tubuh tanpa ...”), karena kata
“tubuh” tak ada hubungannya dengan “iman” dan kata “roh” (= roh/ nafas yang menghidupkan→Kejadian 2:7) tak ada hubungannya dengan “perbuatan”. Tetapi kedua hal ini menjadi jelas karena
adanya sifat yang sama di mana perbuatan menghidupkan iman seperti roh/ nafas
menghidupkan tubuh.
·
Roh: Kata Yunani : Pneuma, “spirit”
(=“roh”, suatu kehidupan-memberikan/pemberian
nafas; {רה , rûah}). Sebuah tubuh tanpa nafas adalah
mati (Kej. 6:17).
Prinsipnya adalah jelas: sebuah iman (tubuh) yang tidak didukung oleh perbuatan-perbuatan (roh) adalah mati.
Tubuh tanpa roh adalah tubuh yang mati, karena roh itu yang
menghidupkan manusia. Demikian juga iman merupakan suatu esensi yang jika
tidak menghasilkan perbuatan, maka iman
itu sia-sia/ percuma.
Demikian, Iman kita menjadi hidup
(sama seperti tubuh kita bisa hidup) ketika menghasilkan perbuatan-perbuatan
yang menaati perintahNya (sama seperti roh yang Allah berikan ke dalam hidung
manusia). Sudahkah hari ini kita menyadari bahwa tanpa iman, tak ada seorang
pun yang berkenan di hadapan Allah?. Apakah saudara dan saya menyadari
iman tanpa menghasilkan perbuatan yang
berkenan di hadapanNya adalah sia-sia?.
Yakobus mengajarkan bahwa iman dan perbuatan
bukan sesuatu yang terpisah, melainkan adanya integrasi yang kokoh antara iman dan perbuatan yang
mampu menyelamatkan.
·
Ilustrasi: Setiap kita yang ada di ruangan ini adalah
manusia yang hidup bukan mati, sebab memiliki tubuh dan roh. Namun jika tubuh tanpa roh
adalah mati, sebab roh adalah nafas
yang menghidupkan. Kedua hal ini memiliki sifat yang sama, di mana perbuatan menghidupkan iman
seperti roh/ nafas menghidupkan tubuh.
Kesimpulan:
Saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus,
iman tidak hanya dinyatakan di mulut saja, namun harus
dinyatakan dalam perbuatan. Sehingga dengan demikian, kita boleh dibenarkan di
hadapan Allah. Ingat! Membuktikan iman melalui perbuatan di
dalam Kristus selalu menghasilkan perbuatan-perbuatan yang baik. Perbuatan
baik bukanlah penyebab keselamatan, namun perbuatan baik
adalah bukti keselamatan.
Tuhanlah Yang Memampukan Kita Untuk Melakukan
Firman-Nya. Amin.
1 Komentar
sangat memberkati
BalasHapus