BAB III
HASIL PEMBAHASAN
1. Bagaimana Penanaman Karakter yang Tepat Bagi Mahasiswa
Perguruan Tinggi?
Kondisi bangsa Indonesia pada saat ini sedang
mengalami krisis indentitas yaitu lunturnya nilai-nilai karakter kebangasaan
seperti nilai perjuangan, semangat, kebersamaan atau gotong royong, kepedulian
solidaritas, sopan santun, serta nilai persatuan dan kesatuan. Karakter merupakan nilai-nilai
prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,
tingkah laku, budaya dan adat istiadat.
Pemebentukan karakter kebangsaan bukanlah hal yang
mudah namun juga bukan suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, suatu bangsa
akan sangat mungkin untuk bisa berkarakter ketika ada langkah gerak yang
diupayakan untuk mewujudkan. Pembangunan Karakter kebangsaan adalah suatu
proses atau usaha yang dengan sengaja dilakukan dengan tujuan untuk membina,
memperbaiki dan membentuk tabiat,watak, sifat kejiwaan, akhlak, masyarakat
sehingga menunjukkan perbuatan dan tingkah laku yang sesuai menunjukkan
perbuatan dan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat terlenihnya mencerminkan prilaku yang mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Upaya penanaman karakter kebangsaan ini sangat sesuai dengan visi
Pembangunan Nasional Indonesia yang bebunyi: “Mewujudkan Indonesia sebagai
bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, berbudi luhur,
bertoleransi, bergotong royong, berjiwa patriotic, berkembang dinamis dan
berorientasi IPTEK yang dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan Pancasila.
1.1 Tabel 1 Deskripsi Nilai Untuk Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Dalam Perguruan Tinggi
No |
Nilai |
Deskripsi |
1. |
Religus |
Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianut nya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. |
2. |
Jujur |
Prilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan. |
3. |
Toleransi |
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya. |
4. |
Disiplin |
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan
sebaik-baiknya. |
5. |
Kerja keras |
Prilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
menghadapi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya. |
6. |
Kreatif |
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. |
7. |
Mandiri |
Sikap dan prilaku yang tidak mudah terganggu pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas. |
8. |
Demokrasi |
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak demokrasi
yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. |
9. |
Rasa ingin tahu |
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar. |
10. |
Semangat Kebangsaan |
Cara berpikir, bersikap, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya. |
11. |
Cinta Tanah Air |
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian dan penghargaan, yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial,budaya, ekonomi, dan politik bangsa. |
12. |
Menghargai prestasi |
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain. |
13. |
Bersahabat/Komunikatif |
Tindakan yang memperlihatkan senang berbicara,
bergaul,dan bekerja sama/berkomunikatif dengan orang lain. |
14. |
Cinta Damai |
Sikap, perkataan, da tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadirannya. |
15. |
Gemar Membaca |
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebjikan bagi dirinya |
16. |
Peduli lingkungan |
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. |
17. |
Peduli Sosial |
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan |
18. |
Tanggung Jawab |
Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara dan Tuhan Yang Maha
Esa. |
BAB IV
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Pembentukan
karaktek pada mahasiswa perguruan tinggi mengandung nilai toleransi, nilai
bersahabat atau komunikatif, nilai peduli lingkungan, nilai peduli sosial dan
nilai tanggung jawab. Semua nilai-nilai tersebut membutuhkan usaha baik dari
individu maupun dari lingkungan masyarakat. Sebagai negara yang memiliki kebudayaan
khas yang sarat akan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai sumbernya dan UUD 1945
sebagai landasan hukumnya. Nilai karakter ini berfungsi untuk mempertahankan integritas
nasional negara dan integritas sosial masyarakat yang akan tertanam dengan
kokoh sebagai filsafah kehidupan bangsa Indonesia dan sebagai bagian dari jati
diri bangsa yang akan membedakan negara Indonesia dengan negara lain.
Sudah saatnya kampus menggalakkan pendidikan karakter
yang secara kongkrit bagi setiap mahasiswanya. Pencapaian intelektualitas dan
nilai-nilai akademik harus dibarengi dengan penanaman moral dan akhlak yang
bagus. Kemampuan manajerial dan sosial mahasiswa harus memiliki sifat-sifat
jujur, ikhlas, orientasi pengabdian, dan rendah hati. Hal ini ditujukan agar
mahasiswa tak hanya pintar secara intelektual dan sosial, namun juga mahasiswa
tersebut memiliki integritas moral yang bagus, serta mempunyai empati dan
solidaritas yang tinggi terhadap lingkungan sekelilingnya.
Pendidikan
karakter idealnya ditanamkan sejak dini di lembaga pendidikan dasar dan
menengah, namun seharusnya lebih ditingkatkan pada jenjang pendidikan tinggi.
Sebab peserta didik yang berapa di lingkungan kampus mempunyai kepentingan
langsung dan praktis terhadap karakter-karakter positif, serta lebih dekat
untuk terjun dalam kehidupan rill di masyarakat. Dengan demikian
karakter-karakter positif bagi mahasiswa merupakan kebutuhan yang mendesak.
Secara
teknis, penanaman karakter positif akan lebih efektif apabila dilakukan melalui
keteladanan. Dalam hal ini pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan
pendidikan di kampus harus turut ambil bagian dalam memberikan keteladanan yang
baik kepada mahasiswa. Dosen, pegawai, dan mahasiswa senior harus memberikan
contoh prilaku jujur, disiplin, dan kreatif, kepada mahasiswa junior. Dengan
lingkungan yang kondusif, penyemaian karakter positif akan lebih mudah diterima
dan diteladani mahasiswa baru.
Selain
itu keteladanan para sivitas akademika juga berperan penting. Pendidikan
karakter bagi mahasiswa juga bisa dilakukan melalui pembangunan kultur akademik
yang baik di lingkungan kampus. Dengan membiasakan diri menghindari plagiasi
dalam pembuatan karya ilmiah, serta mengerjakan tugas-tugas kuliah secara
jujur, berarti mahasiswa telah menanamkan karakter positif dalam dirinya.
Satu
hal lagi yang merupakan media pendidikan karakter bagi mahasiswa adalah melalui
integrasi pendidikan karakter tersebut ke dalam mata kuliah-mata kuliah yang
diajarkan. Penanaman karakter positif seyogianya menjadi satu kesatuan yang tak
terpisahkan dari bidang keilmuan yang dipelajari. Sebab sikap moral yang baik
akan menjadi fondasi yang bagus atas segala bidang keahlian. Dengan demikian,
apapun profesi yang ditekuni mahasiswa nantinya, jika mahasiswa memiliki
integritas yang tangguh, mahasiswa akan memberikan dampak positif bagi dirinya
dan masyarakat kelak.
Karakter
positif merupakan hasil pendidikan dan pembiasaan yang dimulai sedari kecil,
bukan hal yang instan. Karena itu, keluarga, masyarakat, dan sekolah berperan
sangat signifikasi dalam pembentukan karakter seseorang. Pembentukan dan
pematangan karakter ini akan mencapai klimaksnya di lingkungan perguruan
tinggi. Karena itu, lingkungan kampus harus dibuat sebaik mungkin sebagai media
pengembangan karakter positif bagi calon-calon pemimpin di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2005. Prosedur Kajian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Kurniawan, S. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi dan Implementasinya Secara Terpadu Di
Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat. Yogyakarta.
Ar-Ruzz Media.
Miles,
Mattew B dan Hubermen, Michael. 1992. Anilisa
Data Kuantatif: Buku Sumber Tentang Metode Baru, terjemahan Tjetjep Rohendy
(2007). Jakarta: UI Press.
Republik
Indonesia. 2005. Renstra Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; UU RI Nomor 17 Tahun 2007.
0 Komentar