HATI YANG GEMBIRA DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT?


         Menurut KBBI, hati adalah sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb).[1] Kata “gembira” menurut Alkitab Penuntun yaitu berarti siap menyapa orang lain dengan suatu penyambutan, suatu kata dukungan, antusiasme untuk menghadapi tugas yang ada, dan pangdangan positif tentang masa depan.[2] 

           Pada dasarnya setiap orang dapat merasakan kegembiraan.[3] Jadi, hati yang gembira adalah kondisi pikiran terdalam dari seseorang, yang secara emosional bergembira dan bersemangat. Sama seperti penjelasan sebelumnya mengenai hati pada Amsal 15:13. Ayat ini harus dimengerti sama seperti Amsal 14:30, yang memberi penjelasan mengenai hubungan antara pikiran dengan kondisi fisik. Hati yang gembira tidak hanya disebabkan oleh adanya kesukaan dalam pikiran, tetapi juga mencakup dimilikinya standar moral yang tinggi. Sementara itu, hati yang pecah menjadi milik orang yang berstandar moral rendah. Emosi positif dan negatif seperti yang disebutkan di atas akan memicu diproduksinya zat-zat yang memperkuat dan memperlemah daya tahan tubuh. Sehingga memulihkan dan memperlemah kesehatan tubuh seseorang. Mari kita lihat keterangan sebelumnya mengenai hal ini dalam Amsal 14:30 dan 15:13. Arti harfiah kata “hati” pada ayat ini adalah “roh”, tetapi makna yang terkadung dalam ayat ini sama dengan “hati” pada ayat 22a, yaitu pikiran secara emosional. Istilah yang sama juga dipergunakan dalam Amsal 11:13. Jika kondisi pikiran secara emosional susah, kecewa, putus asa, akan merusak kesehatan seluruh tubuh. Tulang sebagai kerangka tubuh yang melambangkan kondisi seluruh tubuh jasmani seseorang. Pada Amsal 17 ini, kata Ibrani untuk “obat” dalam ayat 22 hanya terdapat sekali dalam Alkitab (bdk. Hos. 5:13 untuk kata kerja yang sama). Kata ini juga dapat berarti “nampak pada muka anda”. Kedua arti tersebut menyatakan bahwa kitab Amsal sering memperlihatkan adanya menghubungkan antara kesehatan rohani dan kesehatan fisik.[4]

            Dengan demikian dapat dipastikan bahwa, kondisi pemikiran yang buruk akan memperlemah pertahan imun seseorang. Dengan demikian saya mengajak kita semua, untuk berusaha tetap bergembira di dalam segala keadaan sehingga bukan hanya kondisi kita yang akan membaik, melainkan juga orang-orang yang berada di sekeliling kita juga terkena dampak positif dari kegembiraan yang kita rasakan. Belajarlah menikmati apa pun yang sedang kita kerjakan dan alami. Ternyata selain menjadi obat yang manjur, hati yang gembira membuat muka menjadi berseri-seri, dan orang lain pun yang melihat kita akan senang dan terberkati. Dengan demikian, hati yang gembira dapat membantu penyembuhkan penyakit.



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Hal. 487 

[2] Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan Seri: Life Application Study Bible, Malang: Gandum Mas, 2014. Hal. 1269 

[3] SINULINGGA RISNAWATY, M.Th, Amsal 10:1-22:16, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2015. Hal. 184 

[4] Alden Robert L. 2011. TAFSIRAN PRAKTIS Kitab Amsal. Malang. LITERATUR SAAT. Hal. 179 

Posting Komentar

0 Komentar