Setiap orang memiliki hal yang diperlukan untuk menjalani kehidupannya. Kebutuhan ini haruslah dipernuhi. Kebutuhan setiap individu manusia berbeda-beda. Kebutuhan ini juga dapat dibedakan berdasarkan usia, dan gender. Akan terjadi problem atau masalah akan timbul jika kebutuhan setiap individu tidak terpenuhi. Dalam dunia pernikahan juga memiliki kebutuhanya yang harus dipenuhi agar pernikahan tersebut berjalan dengan baik. Demikian juga antara suami dan istri. Jadi apa sajakah kebutuhan suami dan istri dalam dunia pernikahan Kristen?
1. Kebutuhan Secara Fisik
Ini adalah kebutuhan pertama yang harus terpenuhi dalam dunia pernikahan. Inilah kebutuhan secara fisik, dimana laki-laki sebagai suami, memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan istrinya secara fisik. Lebih baik jika kebutuhan ini dipersiapkan terlebih dahulu sebelum memasuki dunia pernikahan, setidaknya diperlukan sikap sadar bahkan kebutuhan secara fisik ada dalam dunia penikahan sangatlah penting. Persiapan ini akan menghindarkan dari rasa kekhwatiran yang berlebih. Kebutuhan secara fisik menyangkut, kebutuhan sandang, pangan, papan. Kunci agar kebutuhan ini terpenuhi adalah dengan bekerja keras, bukan hanya sang suami sebagai tulang punggung keluarga, melainkan juga istri sebagai penolong.
2. Kebutuhan secara Psikis
Dalam hal ini juga, kedua suami dan istri harus terpemenuhi kebutuhannya. Fenomena yang terlihat hari-hari ini adalah bahwa kebutuhan ini kurang diperhatikan, sehingga menimbulkan masalah keharmonisan pernikahan. Ada banyak pernikahan yang menyepelekan hal ini, dimana pada saat berpacaran kebutuhan ini terpenuhi bahkan lebih dengan saling mencurahkan perhatian, namun berbeda pada saat setelah menikah, kebutuhan ini semakin kurang diperhatikan atau bahkan sampai terlupakan. Jika tidak terpenuhi, biasanya akan memicu timbulnya perselingkuhan, dimana sang istri atau suami dalam hal ini mencari perhatian diluar rumah atau dari pasangannya lain. Dengan demikian, ciri utama dari kebutuhan ini adalah perhatian dari suami kepada istri atau dari istri kepada suami, begitu juga dalam hal hubungan orang tua dengan anak.
3. Kebutuhan secara Sosial
Dalam memenuhi kebutuhan secara sosial juga terdapat unsur perhatian. Dimana sebagai suami dan istri yang telah menikah atau membentuk keluarga sendiri, harus menyalurkan kebutuhan secara sosial ini kepada keluarga besar mereka masing-masing. Dimana sang suami harus memberi bukan hanya perhatian melainkan juga berupa finansial kepada keluarga besar sang istri, begitu juga sebaliknya dimana sang istri harus memenuhi kebutuhan sosial dari sang suami. Sehingga keduanya mendapat rasa saling dihargai bukan hanya sebagai suami-istri, melainkan juga sebagai keluarga besar.
4. Kebutuhan secara Spiritual
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan yang berkaitan erat dengan relasi sang pencipta dengan manusia sebagai ciptaannya. Sebenarnya kebutuhan spiritual sangatlah sensitive. Walaupun secara fakta yang sering kita temukan bahwa kebutuhan inilah yang sering juga dikesampingkan. Sikap tidak peduli terhadap kebutuhan secara spiritual ini akan menimbulkan masalah yang akan memicu masalah-masalah lainnya. Karena kebutuhan ini berhubungan langsung dengan Allah, maka walaupun sudah menjadi suami-istri, kebutuhan ini masih bersifat personal atau pribadi. Sebagai pasangan, hanyalah dapat mendorong agar setiap pribadi dapat memperjuangkan kebutuhan spiritualnya masing-masing. Jika, telah mempunyai anak, hendaklah sejak dini telah diperkenalkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan secara spiritual ini. Memang dalam kenyataannya kebutuhan ini tidak mudah untuk dipenuhi, dengan demikianlah kerjasama untuk saling mendukung antara suami dan istri lebih lagi dituntut.
Keempat macam kebutuhan ini haruslah dipenuhi secara seimbang. Tidak boleh kebutuhan yang satu lebih diperhatikan atau lebih dipenuhi dari pada kebutuhan yang lain, atau hanya sebagaian kebutuhan lebih yang diperhatikan, tidak secara utuh. Demikianlah keempat kebutuhan yang pokok dalam pernikahan Kristen. GBU
0 Komentar