Dapat dikatakan bahwa Alkitab tidak diam saja atau tabu dalam hal ini Alkitab memaparkan beberapa prinsip mengenai seks yang dapat kita amati.
Prinsip pertama, dalam Kejadian 1:27 menegaskan
bahwa seks adalah baik sebab Allah yang menciptakan laki-laki dan perempuan dan
Allah juga yang mempersatukan mereka menjadi keluarga yang pertama. Akan
tetapi hubungan seks hanya dapat dilakukan dalam suatu perkawinan antara suami
dan istri. Hubungan seks diluar pernikahan adalah perzinaan dan dosa besar
dihadapan Allah. Pertama, yang harus diperhatikan dalam perkawinan
pasangan tersebut tidak lagi bergantung kepada orang tua baik secara material maupun
spiritual. Kedua, harus ada suatu komitmen atau pengabdian diri satu
dengan yang lainnya.
Prinsip kedua, akibat dorongan seks yang begitu
kuat maka seks itu sendiri harus dikuasai atau dikontrol (1 Kor.
6:12-20). Tubuh bukanlah untuk perzinahan, tetapi untuk
Tuhan. Oleh sebab itu, kita memberikan suatu perintah agar menjauhkan
diri dari percabulan atau perzinahan. Tubuh kita ini bukanlah milik kita sendiri, tetapi milik Yesus Kristus karena kematian-Nya (Ay. 19b). Akibat penyelewengan fisik ini yang paling berat adalah hancurnya hubungan suami istri.
Prinsip ketiga, berhubungan dengan fungsi seks.
Fungsi Seks bukan hanya untuk memberikan keturunan (Kej. 1:29-30), dimana suami
istri mandul). Norman L. Geisler menambahkan fungsi seks, yaitu
sebagai hal yang memberikan suatu kenikmatan atau recreation. Hubungan seks berarti adanya suatu kebersamaan yang mendalam antara dua pribadi, juga adanya suatu komunikasi yang mendalam antara suami istri dengan terbuka dan mesra (1 Kej. 2:24).
Saya terberkati dengan penjelasan Ingrid mengenai perbedaan dorongan seks pada pria dan wanita. Ia menjelaskan perbedaan dorongan seks dengan ilustrasi gimana bagi laki-laki pengalaman hubungan seks adalah seperti arti dari daun-daun kering yang mudah menyala tiba-tiba menjulang tinggi dan cepat kali padam. Oleh sebab itu, saya sebagai laki-laki perlu meniup orang itu dan membesarkan api dengan perkataan dan rabaan yang penuh kasih, kelembutan dan kesabaran.
Permasalahan dalam hubungan seks cukup membuat Frustasi bagi suami dan istri. Dimana frustasi karena disatu sisi yang terbuka pada seseorang, tetapi di sisi lain ada rasa malu untuk menyatakannya. Hubungan seks yang tidak baik dapat mengakibatkan keretakan pada hubungan yang lain. Kegagalan hubungan seks dapat disebabkan oleh pribadi dari istri atau suami itu sendiri. Menurut Lawrence J. Crabb, ada tiga permasalahan, yang pertama masalah dalam pribadi; yang kedua masalah di antara hubungan suami dan istri; yang ketiga masalah dengan teknik atau metode dalam hubungan seks secara fisik. Jalan keluarnya adalah keterbukaan satu dengan yang lain dalam konseling sebelum pernikahan. Dalam kasus tertentu, kesabaran dan kelembutan diperlukan, fisik dapat dinikmati oleh kedua belah pihak. Pembahasan ini sangatlah berguna bagi setiap orang yang belum menikah, karena setiap orang harus terlebih dahulu memahami dengan baik hal apa saja yang menjadi dasar dalam hubungan seks. Ternyata dalam konseling pranikah hal ini juga menjadi pembahasan yang amat penting. Inilah tanggapan saya pada bab ini mengenai hubungan seksual.
0 Komentar