Tema : “Penyataan Allah Tanpa Hikmat Allah”
Ilustrasi Pendahuluan :
Pernahkan
teman-teman tidak mengerti materi pembelajaran yang dijelaskan oleh dosen atau
guru, saat guru atau dosen tersebut telah selesai menyampaikan materi di kelas?
Apa yang seharusnya teman-teman lakukan jika tidak mengerti materi pembelajaran
yang telah disampaikan? Ya, jika teman-teman tidak mengerti maka hal yang harus
dilakukan adalah bertanya kepada dosen atau guru yang menyampaikan materi,
bukan malah membuat kesimpuan sendiri yang tidak sesuai dengan maksud dosen
atau guru tersebut. Demikianlah yang terjadi kepada Gnostikme.
Latar Belakang :
Dalam
1 Yohanes 4:1 sendiri, Yohanes sebagai penulis penyatakan dengan tegas menyatakan
bahwa orang-orang Gnostik adalah nabi-nabi palsu yang telah muncul dan
penyebarkan ajaran sesat keseluruh dunia. Gnostikme sendiri adalah aliran yang
menyangkal Inkarnasi Kristus. Mengapa mereka melakukan hal demikian? Dan mengapa
mereka disebut sebagai “nabi-nabi palsu” oleh Yohanes?
Pemahaman :
Penyataan
Allah sendiri dinyatakan dengan 2 cara kepada manusia, yang pertama adalah
dengan penyataan umum dan yang kedua dengan penyataan khusus. Nah, bagi
orang-orang yang beraliran Gnostik, penyataan khusus inilah yang tidak
dimengerti oleh mereka. Penyataan khusus ini adalah penyataan Allah yang menyatakan
diri-Nya menjadi manusia, atau yang disebut sebagai INKARNASI. Pemahaman akan
Inkarnasi Kristus inilah yang tidak mereka mengerti. Dampak dari ketidakmengertian
inilah yang menyebabkan mereka memisahkan antara Kristus jasmani dengan Kristus
Ilahi. Hal ini terjadi karena mereka memahami INKARNASI dengan Intelektualitas
mereka, bukan dengan hikmat Allah. Dengan demikian mereka mengambil kesimpulan
bahwa Inkarnasi bukanlah suatu realitas. Karena bagi para pengikut Gnostik
sendiri yakin bahwa semua yang bersifat “daging” adalah jahat. Tindakan yang
dilakukan mereka ini termasuk tindakan kesesatan. Bukan hanya sampai disitu
saja, para pengikut aliran Gnostikme pada masa itu juga mempengaruhi
jemaat-jemaat Tuhan yang telah dilayani oleh Rasul Yohanes.
Bagi
Yohanes sendiri ini adalah gerakan yang mengancam pelayanan yang telah
dilayaninya selama ini. Dengan demikian Yohanes tidak boleh tinggal diam,
Yohanes langsung bertindak dengan menulis suratnya kepada jemaat-jemaat
tersebut.
Refleksi Diri :
Bagi
kita sekarang, tidak ada salahnya jika kita menggunakan intelektualitas kita
untuk memahami Allah dan penyataan-Nya. Yang salah adalah saat kita tidak atau
kurang memahami Allah dan penyataan-Nya, maka kita harus memohon hikmat Allah untuk
dapat memahaminya, bukannya malahan mencoba menyimpulkannya sendiri dengan
intelektualitas kita. Tindakan ini termasuk dalam penghinaan kepada Allah,
karena kita telah telah menaruh intelektualitas kita di atas hikmat Allah. Sama
seperti ilustrasi saya di awal, demikianlah seharusnya yang kita lakukan, yaitu
memohon hikmat Allah untuk dapat memahami penyataan-Nya yang luar biasa. Sekian.
0 Komentar