“Konsep” ini untuk menjabarkan Sang Pencipta dalam iman Kristen. Pemikiran kita yang terbatas memang tidak mungkin dapat “mengurung” Allah yang tidak terbatas. Kita dapat mengenal Allah sejauh mana Allah yang menyatakan diri-Nya melalui Firman-Nya (Alkitab). Dengan demikian, konsep ini berasal dari Alkitab. Tentu hakikat Allah ialah Roh adanya (Yohanes 4:24), tidak terbatas ruang dan waktu (Mazmur 93:2).
Allah
Tritunggal telah diwahyukan dalam Perjanjian Lama. Menurut Ulangan 6:24,
mengajarkan bahwa Allah itu Esa. Dalam Ibrani yang adalah bahasa aslinya, kata “TUHAN”
yaitu “YHWH”, kata “Allah” yaitu “Elohim”, sedangkan kata “Esa” yaitu “Echad”
yang artinya adalah “Unified One”
atau “Compound Unity” (satu
kesatuan), sama seperti kata “Satu” yang dipakai pada Kejadian 2:24.
Kejadian
1:26, pertama kali menyiratkan mengenai Allah Tritunggal dalam Perjanjian Lama.
Selain itu dalam Kejadian 3:22 dan 11:27 juga memakai kata “Kita” yang berarti
jamak. Dengan melihat analisis kata dalam bahasa Ibrani tersebut, mengartikan
bahwa orang Ibrani memahami dengan benar bahwa YHWH yang Esa itu adalah Elohim
(yang jamak). Dengan demikian memberikan makna kepada kita bahwa Elohim yang
mereka sembah terdiri lebih dari satu pribadi. Hanya saja dalam Perjanjian
Lama, ketiga pribadi (Bapa, Putera, Roh Kudus) belum tersingkap dengan jelas.
Baca juga: Konsep Logos Menurut Orang Yahudi
Dalam
Perjanjian Baru, Allah Tritunggal dalam tiga pribadi yang Esa, dijelaskan
dengan baik dalam beberapa ayat, salah satunya dalam Matius 3:16-17, dimana
pada saat setelah Yesus dibabtis, turunlah Roh
Allah dalam rupa burung merpati keatas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
“Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”.
Istilah
yang dipakai untuk membedakan ketiga pribadi yang Esa tersebut, tidak berarti
menyatakan perbedaan esensi. Semua pribadi sama, yaitu memiliki atribut Ilahi. Memang
benar bahwa untuk memahami Perjanjian Lama, kita memerlukan pengetahuan,
pemahaman analisis yang baik mengenai bahasa Ibrani. Artinya dengan menggunakan
analisis bahasa Ibrani yang tepat, bahwa YHWH yang Esa itu adalah Elohim (jamak).
Hanya saja jika kita melihat Perjanjian Lama, Allah belum menyingkapkan ketiga
pribadi Tritunggal (Bapa, Putera, dan Roh Kudus) kepada bangsa pilihan-Nya, yaitu
bangsa Israel. Barulah pada Perjanjian Baru,
Tuhan Yesus menyetakannya dengan jelas dalam Matius 28:19, bahwa Elohim yang jamak
itu terdiri dari tiga pribadi.
Demikianlah
penjelasan yang saya, kiranya Allah Tritunggal memberi pencerahan bagi kita
semua yang telah membaca. Jika ada saran dan tanggapan, silahkan tulis dikomentar.
GBU
0 Komentar